ANNABELLE
Oleh Rendy Jean Satria
Boneka itu
hidup. Boneka itu punya kekuatan gaib. Boneka itu dikuasai Iblis. Boneka itu
meminta jiwa yang telah menemukannya. Boneka itu bernama Annabelle, yang
menjadi boneka berhantu yang paling legendaris di Amerika. Rupa-rupanya
sutradara Amerika tidak pernah bosan memunculkan kembali sosok boneka
Annabelle, untuk menghantui para penonton setianya. Film Annabelle yang
diproduksi oleh Warner Bros. Pictures (2014), mampu menghipnotis kembali para
penontonnya. Film yang berdurasi kurang dari 2 jam tersebut, di setiap
adegan-adegannya selalu memunculkan efek-efek kejutan, efek musik yang
mencekam, dan beberapa kali selalu ada efek yang tak terduga.
Munculnya iblis yang menguasai boneka
Annabelle juga muncul hanya di saat adegan tertentu, memunculkan satu kejutan
tersendiri. Penonton tidak diberi jeda untuk duduk tenang dibangkunya. Film
Annabele yang disutradarai John R. Leonetti, mampu memberikan rasa horror yang
lumayan asin, rasa seram khas Amerika. Tirai yang tertiup. Bunyi mesin jahit.
Lift yang tidak bisa naik. Bangku goyang. Bayangan-bayangan yang datang
sekelabat lalu menghilang dan bunyi pintu yang digedor-gedor di sebuah
apertemen. Film Annabelle yang dibintangi oleh Annabelle Wallis (Mia Form)
dan Ward Horton (John Form), bermain cukup dramatik dan berkarakter,
juga mampu menciptakan suspense-suspense yang baik saat harus berhadapan dengan
boneka berhantu Annebelle.
Film ini bermula, ketika Mia dan John sedang
menunggu kelahiran anak pertamanya, yang diberi nama Leah. Awalnya keluarga
kecil itu hidup sewajarnya, sampai di suatu waktu John memberikan hadiah boneka
yang paling diinginkan oleh Mia. Mia, yang mempunyai hobi mengoleksi
boneka-boneka, sangat terkejut ketika John memberikan boneka Annabelle. Tak
lama setelah boneka itu dipajang. Terjadilah malapetaka dan kesialan di dalam
keluarga mereka. Kejadian-kejadian senantiasa mengusik mereka. Sampai di suatu
malam, terjadilah adegan yang paling ditunggu-tunggu itu. Rumah Mia dan John
disantroni oleh dua orang gila, dari keluarga Higgins yang mengikuti aliran
sesat, pemuja iblis, mereka mencoba membunuh Mia dan John. Annabelle Higgins
yang mencoba mengambil boneka Annabelle milik Mia itu ternyata bunuh diri di
depan boneka Annabelle dan terjadilah setelah itu adegan-adegan terkutuk yang
mengusik keluarga John Form. Walaupun saya sedikit kecewa pada adegan
klimaksnya. Yang terasa hambar dan biasa-biasa saja.
Untungnya film ini didukung oleh Sinematografi
yang baik oleh James Kniest, yang memberikan bahasa-bahasa gambar yang mencekam
sekaligus menciptakan suasana yang benar-benar horror. Film Annebelle, yang dirilis
di Amerika dan menjadi box office, memunculkan persepsi kita tentang film-film horror di barat, yang dibuat
dengan detail dan serius pasti akan menjadi film yang baik dan bagus. Indonesia
dengan segala macam film-film hantunya harus belajar banyak tentang bagaimana
membuat alur cerita, efek musik, dan karakteristik cerita hantu itu sendiri,
2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar