Tasik yang jauh,
kelokan-kelokan
Dan senja yang sederhana.
Bukit-bukit
Seperti jejak yang samar
bagi seorang penyair
Hujan tak turun hari ini di
kotamu, juga anak-anak
Yang bermain di sawah. Hanya
ada pemburu
Air wudhu. Hanya ada jejak
waktu
Di balik awan kuamini nubuat
ini
Perjalanan yang berkelok. Melawan angin
Dari
timur. Menyaksikan
gadis-gadis Priangan
Wajahnya yang coklat. Cara
berjalannya
Serupa metafora yang
tanggung
Tasik yang jauh, seratus
talkin yang kutakbirkan
Di sela adzan yang
menyelinap lewat lubang angin
Puisiku seperti deru.
Barangkali aku tetap menunggu
Sebagai peniup kata-kata di kotamu. Yang
kadang
Hadir bersama debu. Kadang
juga menyamar
Sebagai bayang-bayang
2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar