Senin, 23 Februari 2015

Hari Masih Shubuh



Hari masih shubuh
Bait-bait masih berselimut adzan kedua
Lima orang santri melintas di jembatan pohon
Bersegera menuju pendopo

Bau kopi pada cangkir putih itu
Membuka pagi ini dengan malu-malu
Dan terdengar kasak-kusuk dalam hatiku
Yang ingin bermandikan bekas air wudhu-Mu

Kata-kataku menempel di pusat sunyi
Aku ingin kau yang mengikat sajak ini
Di  pohon hati-Mu

Itu saja, sudah lebih dari cukup dan istimewa
Lalu katakan saja, "Kenapa hari masih sangat
Shubuh dan cinta masih saja tertinggal di lubuk malam"

Dan aku tetap sukar bahagia
Sesekali suka batuk-batuk kecil yang mengeluarkan
Nama-nama hitam di masa dulu

Hari masih shubuh
Cinta masih teramat jauh
Aku ingin menyudahi kisah-kisah


2015