Pada Ahda Imran
Malam yang resah. Kau datang dengan membawa
Sorot mata api itu. Membawa setumpuk diskusi
Di atas meja yang meneteskan anggur merah
Manusia selalu kehilangan kegembiraan sesaat
Katamu. Satu gedung yang memanjang, orang-orang
Masih berkumpul di situ, mengubah kutukan
Menjadi anugrah
Kau masih saja menyanyikan ode bagi
Mayat-mayat yang pernah membunuhmu
Di suatu tahun yang pernah kau benci
Di suatu tahun yang pernah kau akrabi
Setelah pesta berakhir. Pikiranmu akan berubah
Menjadi senapan. Tubuhmu tetap memanjang
Menjangkau setiap ingatan-ingatan gelap
Puisi-puisimu membuat jadual keberangkatan
Ke negeri tanpa matahari, ke negeri yang pernah
Kau puja selama ini
Ahda, sampaikan salamku pada orang-orang
Yang kau temui atau kau abaikan di dalam pesta itu
2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar