Sabtu, 30 April 2016
Jumat, 29 April 2016
Lima puisi di Koran INDOPOS, 16 April 2016.
Lima puisi saya yang dimuat di koran INDOPOS pada tanggal16 April 2016,
dengan redaktur puisinya Sutardji Calzoum Bahri
(1) Perempuanku
(2) Di Jalan Cijawurah, Bandung
(3) Cukuplah Hari Ini
(4) Begitu Sesampainya di Dekatmu
(5) Padamu yang Sabar Mendengar
Perempuanku
Betapa
sukar, jika kau tak meramuku
Menjadi
jantan paling tajam di hutan puisi
Memadukan
antara gairah dan jelmaan
Putra
atlantik, yang dikagumi leluhur langit
Yang
semua bermula dari khayangan-
Khayangan,
tempatmu tidur dan tegak
Kala
aku menjadi jantan, kau menuangkan
Anggur
paling birahi, keras, dan rahasia
Yang
rasanya melanglang buana di detak
Jantungku,
seluruhnya. Sampai-sampai
Kau
tak canggung, mengenalkanku
Pada
angin keheningan, juga malam
Paling
harum
Kau
adalah unggunan api puisiku
Tempat
kehangatan segala kasih
Mendapat
singgasana agungnya
Kerling
matamu, halus jari-jarimu
Mekar
bibirmu, fana tubuhmu
adalah
tanah air bagi kejantananku
Bandung, 2016.
Padamu yang Sabar Mendengar
Sudah
berapa kali patahan-patahan rambutmu
Jatuh
dibahuku saat kau bersandar. Sudah berapa
Ribu
jam, kau tak pernah mengeluh diajak bicara
Tentang
Bandung di bawah Viaduct
Aku
pun akan menggigil dingin, saat sentuhan
Itu
hilang sejenak. Sunyi seperti tentara-tentara
Yang
siap menembaki sajak-sajakku
Ketika
kau menyelinap menuju bintang-bintang
Seorang
diri
“Temani
aku, dengan resiko apapun
Jangan
biarkan aku tergerus sedu sedan”
Padamu
yang sabar mendengar gumam, keluhan
Juga
igauan-igauanku yang terlampau rahasia
Pengakuanku
yang paling jujur seperti patung
Yang
dijilati angin dan matahari. Lagu esok pagi
Yang
akan kau tampung di kedua kupingmu
Bandung,
2016.
Langganan:
Postingan (Atom)