Pada saatnya
nanti
Puisiku akan
bersandar di sana
Tempat pertama
kali cerlang
Matamu menikamku
Dan berteduh
dari segala
Hujan rasa airmata
Kita tak perlu
membuat sidang-
Sidang tentang
masa lampau
Tentang di mana
kau dan aku
Pernah terjun
bebas pada kegelapan
Pada cinta yang
pernah mengayunkan
Pedangnya
Pada lampu-lampu
jalan menujumu
Pada gang-gang
yang berlumut
Pada
trotoar-trotoar yang terkantuk-kantuk
Di antara
lagu-lagu Cat Stevens
Pecahan kaca
halte
Lampu merah yang
tertidur
Perempatan belok
kanan
Aspal-aspal
berlubang
Kupadatkan
kesunyianku
Kuikatkan
kata-kataku
Kulemparkan
nama-nama
Ke tengah jalan,
agar dilupakan
Dan membusuk
Pada saatnya
nanti ke dua tanganku
Akan selalu
membungkus tubuhmu
Dari musim dingin,
dari malam ke malam
Yang selalu
meniupkan sedu sedannya
Ini, puisi
kuserahkan dipangkuanmu
Sebab hanya
inilah yang menjadi
Cindramata bagi
jalan panjang kita
2016.