Selasa, 16 Februari 2016

Berjalan di Pinggiran Tegalega




Pada saatnya nanti
Puisiku akan bersandar di sana
Tempat pertama kali cerlang
Matamu menikamku
Dan berteduh dari segala
Hujan rasa airmata

Kita tak perlu membuat sidang-
Sidang tentang masa lampau
Tentang di mana kau dan aku
Pernah terjun bebas pada kegelapan
Pada cinta yang pernah mengayunkan
Pedangnya

Pada lampu-lampu jalan menujumu
Pada gang-gang yang berlumut
Pada trotoar-trotoar yang terkantuk-kantuk

Di antara lagu-lagu Cat Stevens
Pecahan kaca halte
Lampu merah yang tertidur
Perempatan belok kanan
Aspal-aspal berlubang

Kupadatkan kesunyianku
Kuikatkan kata-kataku
Kulemparkan nama-nama
Ke tengah jalan, agar dilupakan
Dan membusuk

Pada saatnya nanti ke dua tanganku
Akan selalu membungkus tubuhmu
Dari musim dingin, dari malam ke malam
Yang selalu meniupkan sedu sedannya

Ini, puisi kuserahkan dipangkuanmu
Sebab hanya inilah yang menjadi
Cindramata bagi jalan panjang kita



2016.