Keputusan Cempaka dan Janji Elang
Oleh: Rendy Jean Satria
"If you seek truth you will not seek victory by
dishonorable means,
and if you find truth you will become invincible".
(Epictetus, Filsuf Yunani Kuno)

Film Pendekar Tongkat Emas, tidak hanya
bercerita tentang sebuah perguruan silat Tongkat Emas, yang dipimpin oleh Guru Cempaka,
dalam melatih ke empat muridnya, Biru, Dara, Angin dan Gerhana untuk mewarisi
tongkat emas dan ilmu melingkar bumi. Sebuah Ilmu yang sangat sakti yang tidak
boleh jatuh kepada orang yang tidak tepat. Tapi film Pendekar Tongkat Emas,
juga mengajarkan tentang sebuah keputusan, keberanian dan pengabdian. Film yang
berlatar belakang waktu masa lampu, mengambil setting di daerah Sumba Timur,
yang eksotis, dengan unsur alam yang masih jernih dan indah.
Prolog film ini dibuka dengan alur cerita
yang menegangkan. Yaitu keputusan Guru Cempaka,mewarisi tongkat emas kepada Dara.
Dara pun menerima keputusan itu. Namun Biru, sebagai murid senior yang paling
tinggi ilmunya di antara ke empat murid Cempaka. Tak terima dengan keputusan
Cempaka. Dara dan Angin pun dibawa ke suatu tempat oleh Cempaka untuk berlatih
ilmu tongkat emas. Di tengah perjalanan mereka, Biru dan Gerhana, ingin merebut
tongkat emas itu dari Dara. Ditengah perebutan tongkat emas itu, Guru Cempaka
merenggang nyawa dibunuh oleh Biru dan Gerhana karena membela Dara dan Angin. Dara
dan Angin pun berhasil diselamatkan oleh Elang, mereka berdua terluka. Ditengah
film ini, kita akhirnya bisa mengetahui siapa sosok misterius Elang sebenarnya.
Ia adalah pewaris terakhir dari ilmu tongkat emas dan ilmu melingkar bumi. Tapi
Elang telah berjanji untuk tidak mencampuri urusan perguruan silat tongkat
emas, kepada sang ayah, Naga Putih yang tidak lain adalah suami dari Cempaka.
Keputusan Cempaka, janji Elang, kesetiaan Dara dan Angin, dan penghianatan Biru
dan Gerhana, menciptakan alur yang dramatis dan menimbulkan efek-efek kejutan.
Kejeniusan Ifa Isfansyah dalam meramu film
silat ini, patut diapresiasi. Gerakan-gerakan silat yang cepat, saling
berkelindan dengan sinematografi yang cukup mumpuni dengan arahan teks skenario
dari Jujur Prananto. Musik dari Erwin Gutawa juga mampu memberikan efek-efek
puitik di dalam film ini. Kerja kreatif yang
dikerjakan oleh Miles Film ini, memberikan dampak progresif, semangat kreatif untuk
perkembangan ke depan film Indonesia. Mira Lesmana, sang yang punya ide jenius
ini, hanya ingin memberitahu kepada khalayak, kalau sineas Indonesia juga mampu
memberikan tontonan film silat yang bermutu, elegan dan indah. Dan ini dimulai
dari film silat Pendekar Tongkat Emas. Well, bagi mereka yang belum menonton
film Pendekar Tongkat Emas, harus segera ditonton, karena akting silat dari Nicholas Saputra
(Elang) dan Reza Rahardian (Biru) saat mereka beradu silat mati-matian di akhir
film, sangat dinanti-nantikan.
Desember, 2014