Aku melangkah menujumu, menjaga kata-katamu
meresapinya
dalam hening, membawanya ke tempat teduh
dan
kuceritakan kepada gadis-gadis Sunda di tanahku
akan
kusebar abu kata-katamu bersama angin dari tenggara
di
bawah langit yang lugu, hamparan sawah yang mengajarkan
keikhlasan
dan bukit-bukit yang terlihat bimbang. Jauh sebelum
aku
lahir, aku hanya menerka. Akankah kau bersajak lagi
tentang
itu semua?
Dengarkan aku bersajak,
adakalanya pertemuan kita
direstui
hujan, ditandai dengan kelahiran sajak, September
yang
gelisah, kutarik nafasku perlahan-lahan hingga terasa
sesak dadaku, sesekali aku
mendehem mendengar rahasia timur
yang
teduh, mistis dan santun
Di
tanah ini, terhampar negeri puisi, lebih eksotis dari Andalusia
dan
lebih gelisah dari kota-kota tua di Eropa. Aku melangkah
sekali
lagi kepadamu dengan kegelisahan yang diwarisi
olehmu
2014